Beranda | Artikel
Aqidah Shahihah Sumber Berbagai Macam Anugerah
Jumat, 12 Oktober 2018

Bersama Pemateri :
Ustadz Abu Haidar As-Sundawy

Aqidah Shahihah Sumber Berbagai Macam Anugerah merupakan rekaman ceramah agama dan kajian Islam ilmiah yang disampaikan oleh: Ustadz Abu Haidar As-Sundawy dalam pembahasan Kitab Al-Irsyad Ila Shahihil I’tiqad karya Syaikh Shalih Fauzan hafidzahullah. Kajian ini disampaikan pada 14 Dzul Qa’idah 1439 H / 27 Juli 2018 M.

Status Program Kajian Kitab Al-Irsyad Ila Shahihil I`tiqad

Status program kajian Kitab Al-Irsyad Ila Shahihil I`tiqad: AKTIF. Mari simak program kajian ilmiah ini di Radio Rodja 756AM dan Rodja TV setiap Jum`at, pukul 16:30 - 18:00 WIB.

Kajian Tentang Aqidah Shahihah Sumber Berbagai Macam Anugerah – Kitab Al-Irsyad Ila Shahihil I’tiqad

Aqidah Islamiyyah adalah intisari ajaran para Rasul, intisari dari kitab-kitab yang Allah turunkan kepada para NabiNya. Dan itulah yang Allah wajibkan kepada seluruh makhluk baik jin ataupun manusia. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ ﴿٥٦﴾ مَا أُرِيدُ مِنْهُم مِّن رِّزْقٍ وَمَا أُرِيدُ أَن يُطْعِمُونِ ﴿٥٧﴾

Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. Aku tidak menghendaki rezeki sedikitpun dari mereka dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi-Ku makan. ”  (QS. Adz-Dzariyat[51]: 57)

Allah juga berfirman:

وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ …

Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia” (QS. Al-Isra`[17]: 23)

Inilah misi yang diemban oleh seluruh Nabi dan Rasul. Sebagaimana firman Allah:

وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَّسُولًا أَنِ اعْبُدُوا اللَّـهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ ۖ …

Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): “Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu”, ” (QS. An-Nahl[16]: 36)

Makna thaghut adalah segala sesuatu yang diibadahi selain Allah dan dia ridho diibadahi oleh makhluk lain. Adapun makhluk yang disembah oleh makhluk lain tapi dia tidak ridho, maka dia bukan thaghut.

Allah menyatakan bahwa seluruh Rasul yang diutus oleh Allah menyerukan sembahlah Allah dan jauhi sesembahan lain selain Allah subhanahu wa ta’ala. Orang yang seperti demikian, Allah menyebut mereka sebagai orang yang sudah berpegang teguh kepada kalimat tauhid لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ. Allah menyatakan:

…فَمَن يَكْفُرْ بِالطَّاغُوتِ وَيُؤْمِن بِاللَّـهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقَىٰ لَا انفِصَامَ لَهَا ۗ …

“…Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus…” (QS. Al-Baqarah[2]: 256)

Siapa yang melepaskan diri dari aqidah ini, berarti dia berarti berpegang teguh kepada sesuatu yang batil. Sebab tidak ada lawan bagi kebenaran kecuali kebatilan. Segala yang disembah selain Allah adalah batil. Satu-satunya sesembahan yang haq adalah Allah. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

ذَٰلِكَ بِأَنَّ اللَّـهَ هُوَ الْحَقُّ وَأَنَّ مَا يَدْعُونَ مِن دُونِهِ هُوَ الْبَاطِلُ وَأَنَّ اللَّـهَ هُوَ الْعَلِيُّ الْكَبِيرُ ﴿٦٢﴾

(Kuasa Allah) yang demikian itu, adalah karena sesungguhnya Allah, Dialah (Tuhan) Yang Haq dan sesungguhnya apa saja yang mereka seru selain dari Allah, itulah yang batil, dan sesungguhnya Allah, Dialah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar.” (QS. Al-Hajj[22]: 62)

Itulah tujuan hidup dan tujuan utama diciptakan jin dan manusia. Yaitu untuk mengaplikasikan tauhid, mewujudkan aqidah shahihah.

Apa itu Aqidah?

Aqidah adalah apa yang diyakini oleh manusia. Dan dia beragama diatas keyakinan itu. Inilah makna aqidah secara umum. Kalau aqidah, keyakinan, konsep hidup tersebut sesuai dengan inti dari ajaran yang dibawa oleh para Rasul, sesuai dengan isi yang terdapat dalam kitab-kitab yang Allah turunkan, maka aqidah tersebut merupakan aqidah shahihah dan salimah.

Dia akan memperoleh banyak anugerah. Yaitu berupa dibebaskan dari adzab Allah subhanahu wa ta’ala, diberikan kebahagiaan dunia akhirat dan masih banyak lagi anugerah lain yang nanti akan kita sebutkan.

Namun jika aqidah yang dimiliki oleh seseorang menyelisihi isi ajaran yang dibawa oleh para Rasul, bertolak belakang dengan isi kitab yang Allah turunkan, berarti ini adalah aqidah yang batil. Pemiliknya akan terjerumus kedalam adzab dan penderitaan yang luar biasa baik di dunia ataupun di akhirat.

Anugerah Aqidah Shahihah dan Salimah

Pertama, terpelihara harta dan darahnya di dunia dan akhirat. Maksud terpelihara darah dan hartanya adalah bahwa orang itu haram untuk dialirkan darahnya, dibunuh bahkan dilukai. Jangankan hal itu, disinggung perasaannya saja tidak boleh, dinodai kehormatannya, dighibahi, dihina, dicaci, diberi gelar buruk, itu semua tidak boleh. Termasuk juga harta mereka haram untuk diambil.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

 أُمِرْتُ أَنْ أُقَاتِلَ النَّاسَ حَتَّى يَقُولُوا لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ فَمَنْ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ فَقَدْ عَصَمَ مِنِّي مَالَهُ وَنَفْسَهُ إِلَّا بِحَقِّهِ وَحِسَابُهُ عَلَى اللَّهِ

“Aku diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka mengucapkan, ‘Tidak ada tuhan (yang berhak disembah) melainkan Allah’, maka barangsiapa yang mengucapkan, ‘Tidak ada tuhan (yang berhak disembah) melainkan Allah’, maka sungguh dia telah menjaga harta dan jiwanya dari (seranganku) kecuali dengan hak Islam, dan hisabnya diserahkan kepada Allah.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Kedua, akan menyelamatkan dari adzab di akhirat. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ لَقِيَ اللَّهَ لَا يُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا دَخَلَ الْجَنَّةَ وَمَنْ لَقِيَهُ يُشْرِكُ بِهِ دَخَلَ النَّارَ

Orang yang meninggal menemui Allah dalam keadaan tidak mensyirikkan Allah dengan sesuatu apapun pasti masuk surga, dan orang yang meninggal (menemui Allah) dalam keadaan mensyirikkan Allah dengan sesuatu pasti masuk neraka.” (Hadits Shahih Muslim No. 136)

Dia akan masuk neraka, sekalipun amal diluar syiriknya begitu besar dan banyak. Misalkan shalatnya jangankan yang fardhu, yang sunnah pun tidak akan terlewat, puasanya, baca al-Qur’annya, infaq dan sedekahnya tidak pernah perhenti tapi dia juga menyembah kepada selain Allah. Apabila dia bertemu kepada Allah dalam keadaan menyekutukan Allah, dia akan masuk kedalam neraka. Seluruh ibadah yang dilakukan itu gugur dihapus oleh Allah.

Jangankan orang biasa, bahkan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Orang yang ibadahnya tidak ada yang bisa menandinginya. Setiap detik dari kehidupannya adalah pahala. Tapi sekali biliau berbuat syirik, hapus seluruh amal kebaikannya. Sebagaimana firman Allah subhanahu wa ta’ala:

…لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ …

“…Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu…” (QS. Az-Zumar[39]: 65)

Ketiga, sebanyak apapun kesalahan dan dosa-dosa akan diampuni oleh Allah. Walaupun dosa itu memenuhi langit dan bumi. Orang yang bertakwa bukanlah orang yang tidak pernah berbuat dosa. Tapi, orang yang bertakwa adalah orang yang apabila mereka terjerumus kedalam dosa besar maka mereka cepat ingat kepada Allah dan meminta ampun atas dosa-dosanya.

عَنْ أَنَسِ بنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ ، قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ : (( قَالَ اللهُ تَبَارَكَ وَ تَعَالَـى : يَا ابْنَ آدَمَ ، إنَّكَ مَا دَعَوْتَنِيْ وَرَجَوْتَنِيْ غَفَرْتُ لَكَ عَلَى مَا كَانَ فِيْكَ وَلَا أُبَالِيْ ، يَا ابْنَ آدَمَ لَوْ بَلَغَتْ ذُنُوبُكَ عَنَانَ السَّمَاءِ ، ثُمَّ اسْتَغفَرْتَنِيْ ، غَفَرْتُ لَكَ وَلَا أُبَالِيْ ، يَا ابْنَ آدَمَ إِنَّكَ لَوْ أَتَيْتَنِيْ بِقُرَابِ الْأَرْضِ خَطَايَا ، ثُمَّ لَقِيتَنيْ لَا تُشْرِكُ بِيْ شَيْئًا ، لَأَتَيْتُكَ بِقُرَابهَا مَغْفِرَةً )).

Dari Anas bin Malik radhiyallahu anhu ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Allah Azza wa Jalla berfirman, ‘Hai anak Adam! Sesungguhnya selama engkau berdo’a dan berharap hanya kepada-Ku, niscaya Aku mengampuni dosa-dosa yang telah engkau lakukan dan Aku tidak peduli. Wahai anak Adam ! Seandainya dosa-dosamu setinggi langit, kemudian engkau minta ampunan kepada-Ku, niscaya Aku mengampunimu dan Aku tidak peduli. Wahai anak Adam ! Jika engkau datang kepadaku dengan membawa dosa-dosa yang hampir memenuhi bumi kemudian engkau bertemu dengan-Ku dalam keadaan tidak mempersekutukan-Ku dengan sesuatu pun, niscaya Aku datang kepadamu dengan memberikan ampunan sepenuh bumi.” [HR. at-Tirmidzi, dan beliau berkata: Hadits ini hasan shahih].

Simak Kajian Lengkapnya, Download dan Sebarkan mp3 Ceramah Agama Islam Tentang Aqidah Shahihah Sumber Berbagai Macam Anugerah – Kitab Al-Irsyad Ila Shahihil I’tiqad


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/44853-aqidah-shahihah-sumber-berbagai-macam-anugerah/